Minggu, 23 September 2018

monumen pahlawan kerja bukti sejarah pembangunan rel kereta api di riau

Monumen Pahlawan Kerja
Bukti Sejarah Pembangunan Rel Kereta Api di Riau



Sekarang ini, penulis akan membahas tentang sejarah Monumen kereta api dan makam pahlawan kerja yang berada di pekanbaru riau. Mungkin masih banyak yang tidak tahu tentang adanya sejarah besar jejak pembangunan rel kereta api di pekanbaru riau bukti sejarah bahwa penjajahan jepang yang pernah melakukan romusha terhadap pemuda Indonesia. 

Monumen kereta api dan makam pahlawan kerja merupakan saksi sejarah pekerja romusha, dalam pembangunan rel kereta api dari Sijunjung - Pekanbaru yang berjarak 220 Km yang dibangun pada masa Perang Dunia II oleh Tentara Pendudukan Jepang. 

Jalur rel kereta api yang memanjang dari Sijunjung ke Pekanbaru banyak sekali merenggut nyawa dalam pembangunan proyeknya, namun kini nyaris tak terbekas. Hanya menyisakan cerita sejarah yang mengharukan.

Pada masa pembangunan rel kereta api yang dimulai dari tahun 1943 di pimpin oleh Jepang (Hippo), romusha mengalami penyiksaan yang amat pedih. Para romusha membangun fasilitas badan jalan rel di Pekanbaru, pada tahun 1944 para tawanan perang mulai berdatangan. Tetapi sebagian dari romusha dan tawanan tidak pernah sampai ke Pekanbaru dikarenakan banyaknya yang terbunuh ketika kapal yang mereka tumpangi tenggelam terkena torpedo dari sekutu. 

Akhirnya pada tanggal 1 Agustus 1945 kaisar Hiro Hito dengan resmi menyatakan Jepang menyerah tanpa syarat setelah tragedi Hiroshima dan Nagasaki. Maka tercatatlah sejarah pembangunan rel kereta api terpendek tapi menelan ratusan ribu korban. Akhirnya pada bulan 15 Agustus 1945 jalan rel ini telah selesai bersamaa dengan penyerahan Jepang kepada sekutu. Jalan rel kereta api ini tidak pernah dilakukan untuk tujuan awal dibangunnya, yaitu membawa batu bara dari sawah lunto ke pekanbaru. 

Kereta api yang melalui jalan rel ini hanyalah kereta api yang mengangkut tawanan perang yang sudah dibebaskan. Setelah beberapa waktu kemudian, tidak lama jalan rel kereta api ini ditinggalkan begitu saja. Para romusha dan tawanan perang yang telah mengorbankan nyawanya untuk pembangunan proyek jalan rel ini mati sia-sia. 

Tapi sayangnya, apa yang telah dibangun oleh pemuda indonesia ini dengan peluh, darah hingga nyawa, kini hanya tinggal sebuah kenangan saja yang berupa beberapa rel, lokomotif dan gerbong didalam hutan dan kebun warga. Hal itu dikarenakan pembangunan jalan rel ini dibangun secara asal-asalan oleh tentara jepang dan romusha dikarenakan mereka tidak mengerti bagaimana cara membangun jalan rel yang baik.

Pada tahun 1978 gubernur Riau bapak R. Soebrantas membuat monumen "peringatan pahlawan kerja" sebagai bentuk penghormatan kepada korban pembangunan rel kereta api. 

Dibuatnya monumen ini adalah bentuk rasa hormat terhadap pahlawan-pahlawan yang sudah berjuang  dan bentuk peninggalan sejarah bahwa di pekanbaru riau terdapat jalur rel kereta api serta lokomotifnya. Didalam monumen tersebut terdapat sebuah lokomotif hitam dengan kode C3322 dengan panjang sekitar 10 meter. Serta tepat dibawah lokomotif terdapat kuburan para pahlawan dan romusha yang menjadi pekerja dalam pembangunan rel kereta api ini.

Untuk menghormati para pahlawan-pahlawan yang berjuang yang gugur dalam perang, akhirnya dibuatlah monumen yang diberi nama "pahlawan kerja" Diresmikan pada tahun 1978 oleh gubernur riau saat itu, HR Soebrantas.

PAHLAWAN KERJA
Wahai Kusuma bangsa anda diboyong Jepang penguasa 
Bekerja bekerja bekerja
Nasibmu dihina para
Jasad mu tak kulit terurai tulang
Disini  anda rehat bersama
Tanpa tahu keluarga
Tak ada nama dan upacara
Namun jasamu dikenang bangsa
Anda lah pahlawan kerja
Ya Allah keharibaanmu kami persembahkan mereka ampunilah
Rahmadtilah mereka
TULISAN DI MONUMEN PAHLAWAN KERJA

Monumen Pahlawan Kerja ini berlokasi di Jln Kaharuddin Nasution, Simpang Tiga, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru. Dengan waktu tempuh sekitar sepuluh menit dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II.

Bagi mereka yang pecinta petualangan, ini bisa menjadi wisata yang menarik, menelusuri jejak sejarah peninggalan masa lalu yang nyaris tidak terbekas ini. Dan tidak kalah menarik lagi bagi anda yang ingin mengabadikan foto dengan latar belakang lokomotif sehingga dapat memberi hasil seperti berada pada zaman tempo dulu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pasar pujasera yang tak terawat lagi

Kondisi Pasar Pujasera (Pusat Jajanan Serba Ada) di Jalan Arifin Achmad sangat memprihatinkan. Pujasera yang pernah di kelola Pemko Pekan...